Categories
Aktivitas Mahasiswa

HIMAKOM Sport: Badminton, Persahabatan, dan Menghapus Stigma Mahasiswa Komunikasi yang ‘Cuma Bisa Ngomong’

Kalau ada yang bilang mahasiswa ilmu komunikasi itu cuma bisa ngomong panjang lebar atau nulis laporan, HIMAKOM Sport kali ini berhasil membuktikan bahwa kami juga bisa ‘beraksi’-di lapangan, bukan cuma di depan laptop.

Mungkin kamu sering mendengar stigma tentang mahasiswa komunikasi yang identik dengan keahlian berkomunikasi di dunia maya atau di kelas, tetapi pada kenyataannya, kami punya banyak sisi lainnya. Salah satunya, ya olahraga! Dan kali ini, kami memilih badminton sebagai olahraganya. Kenapa badminton? Karena selain seru, permainan ini juga butuh strategi, kelincahan, dan-yang paling penting-kerjasama tim. Persis seperti yang kami lakukan sehari-hari, kan?

Sebagai bagian dari Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HIMAKOM), kami mengadakan HIMAKOM Sport, sebuah kegiatan yang bertujuan untuk memberikan ruang bagi kami semua-mahasiswa komunikasi-untuk lepas dari rutinitas kuliah yang kadang membosankan, dan yang lebih penting, mempererat hubungan sesama mahasiswa. Dari yang sebelumnya cuma kenal lewat grup WhatsApp atau kelas, jadi bisa saling berinteraksi lebih akrab.

Acara dimulai dengan antusiasme yang luar biasa, meskipun sebagian dari kami lebih akrab dengan kata “deadline” daripada “smash” atau “rally”. Awalnya sih agak kikuk. Ada yang belum tahu cara mengayunkan raket dengan benar, ada juga yang menertawakan tingkah laku temannya. Namun, perlahan semuanya mulai menikmati permainan. Sesekali terdengar tawa riang dari para peserta yang tertangkap kamera dalam momen kocak, seperti ketika shuttlecock malah terbang ke arah yang salah, atau seorang pemain yang malah memukul “angin” setelah mencoba melakukan “smash” yang gagal total.

Tapi, itu justru yang membuat HIMAKOM Sport menjadi spesial. Karena pada akhirnya, olahraga ini bukan hanya tentang siapa yang menang atau kalah, melainkan tentang kebersamaan. Kami semua saling mendukung, tertawa bareng, dan yang penting-kami merasakan semangat kompetisi yang sehat tanpa harus terbebani dengan ekspektasi berlebihan. Bahkan yang kalah pun tidak merasa kecewa, karena yang terpenting adalah kenikmatan dalam bertanding dan merasakan energi positif bersama.

Ada satu momen yang cukup mengesankan: pada saat jeda, saat kami semua duduk bersama, berbincang santai sambil menikmati segarnya minuman, ternyata banyak dari kami yang baru pertama kali benar-benar berinteraksi satu sama lain di luar kelas. Tak lupa kami turut mengabadikan momen ini dengan melakukan foto bersama. Ini adalah kesempatan yang jarang didapat, terutama di dunia perkuliahan yang sibuk. Ternyata, selain teori komunikasi yang kami pelajari, ada banyak hal lain yang bisa membuat kami lebih dekat-salah satunya adalah olahraga.

Setelah kegiatan selesai, rasa lelah tak terasa sebanding dengan kebahagiaan yang kami rasakan. Panggung kemenangan memang milik yang terbaik, tetapi persahabatan yang tercipta jauh lebih berharga. Dan kami, mahasiswa ilmu komunikasi, bisa bangga dengan kenyataan bahwa kami bukan cuma “ahli teori”, tetapi juga bisa menciptakan kenangan tak terlupakan di lapangan olahraga.

Seakan-akan tak ada habisnya kesenangan yang kami rasakan, banyak dari kami yang nggak bisa berhenti ngungkapin permintaan supaya Himakom bisa lebih sering ngadain kegiatan HIMAKOM Sport. Bahkan, beberapa teman-teman kami langsung menyuarakan harapan agar kegiatan seru seperti ini jadi rutin, agar bisa terus ngerasain momen-momen seru lainnya. Dan nggak hanya itu, mereka juga minta agar ada variasi olahraga lain yang lebih seru lagi, supaya setiap acara bisa lebih berwarna dan semakin bikin kami ketagihan!

HIMAKOM Sport ini menjadi bukti bahwa olahraga bukan hanya sekadar aktivitas fisik, tetapi juga media yang sangat ampuh untuk mempererat tali persaudaraan, membangun semangat tim, dan tentu saja-menghapus stigma bahwa mahasiswa komunikasi hanya bisa bergelut dengan kata-kata.

Narasi/Foto: Humas HIMAKOM FISIP UNTAN