Skip to content

Ruang Tamu Podcast: Ngobrol Sepekan Apa Kabar Indonesia (Perspektif Komunikasi Politik dan Kebijakan Publik)

Pontianak, 10 September 2025 – Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Tanjungpura (Ikom Untan) bersama Radio Volare kembali menghadirkan Ruang Tamu Podcast: Ngobrol Sepekan Apa Kabar Indonesia, sebuah ruang diskusi seputar komunikasi politik dan kebijakan publik. Podcast ini berlangsung di Studio Radio Volare pada pukul 08.00–09.00 WIB, dan disiarkan langsung melalui TikTok Radio Volare serta Instagram @ikomuntan.

Hadir sebagai narasumber Dr. Joshua Fernando, S.I.Kom., M.I.Kom. dan Dr. Roma Theressa, M.Si., dengan Jaka Prakasa sebagai host. Diskusi kali ini menyoroti efektivitas kebijakan pemerintah Indonesia serta komunikasi politik yang dilakukan aparatur negara kepada masyarakat.

Menurut Dr. Joshua Fernando, S.I.Kom., M.I.Kom., kondisi Indonesia saat ini mencerminkan masyarakat yang tengah meluapkan isi hati dan pikiran mereka. Namun, pejabat publik kerap mengabaikan pentingnya komunikasi. “Para pemangku jabatan terlalu menggampangkan komunikasi. Padahal masyarakat itu cerdas, terlihat dari tuntutan 17+8 yang disampaikan dengan simbolik hingga mendapat perhatian internasional. Aspirasi tidak hanya lewat demonstrasi, tetapi juga melalui karya seni,” ungkap Joshua.

Ia menekankan bahwa komunikasi politik seharusnya bersifat dua arah dan mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat. “Percuma kalau medianya di-upgrade, tetapi komunikatornya tidak meng-upgrade diri,” tambahnya.

Sementara itu, Dr. Roma Theressa, M.Si. menilai perlunya pihak yang menjembatani pemerintah dan rakyat. Menurutnya, aparatur negara adalah pelayan publik yang berkewajiban memenuhi kepentingan masyarakat. “Tuntutan 17+8 adalah bentuk aspirasi yang cerdas karena disampaikan jelas, terarah, dan rinci. Negara memiliki kewajiban merespons dengan strategi komunikasi yang baik,” tegas Roma.

Diskusi dalam podcast ini menegaskan pentingnya komunikasi politik yang efektif, transparan, dan partisipatif agar kebijakan publik benar-benar membawa manfaat bagi masyarakat. Melalui ruang dialog seperti ini, diharapkan muncul kesadaran kolektif bahwa komunikasi bukan sekadar menyampaikan informasi, melainkan juga membangun kepercayaan antara aparatur negara dan rakyat.