Pontianak, 27 November 2025 – Fishana Syaria Shoffi Unnidha, Agnes Brilian, dan Mutiara Irawan, mahasiswi Ilmu Komunikasi angkatan 2023, berhasil menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih Juara 3 kategori NextGen PR Strategy dalam kegiatan Pemuda Awards 2025 yang diselenggarakan oleh PERHUMAS MUDA. Prestasi ini menjadi bukti kreativitas dan kemampuan tim dalam menyusun strategi kehumasan menggunakan metode PESO dan AMEC, meskipun harus menghadapi berbagai tantangan selama perlombaan berlangsung.
Motivasi utama tim mengikuti kompetisi ini berangkat dari pengalaman mata kuliah Communication in English di mana mereka meraih nilai tertinggi 95 dan 99 untuk simulasi press conference krisis Universitas Udayana serta PR campaign brand fiktif Grainsly bertema Clean Eating. Mereka menyusun strategi PR untuk kasus fiktif Nuvera Corporation yang melakukan mislabeling dan woke-washing pada produk Hydralite, dengan menguraikan latar belakang menggunakan metode SMART(ER), merancang solusi krisis melalui pendekatan PESO fokus paid media, serta core message “Back to Real Health“. Pengukuran efektivitas dilakukan dengan AMEC ditambah elemen unik CRM yang mendapat apresiasi juri.


Lolos tengah malam sekaligus menjadi tim nomor satu dintara tim lain di screening karya, tim merasa campur aduk optimis, excited, dan nervous. Di sesi presentasi, mereka menghadapi pertanyaan sulit namun tetap saling menyemangati dengan motto “whatever happens, yeah happens“. Pengalaman ini mempererat teamwork mereka dan mengajarkan pemahaman korporat, solusi relevan, serta arti kolaborasi sesungguhnya.
Setelah meraih prestasi ini, tim memiliki target jangka panjang untuk kembali mengikuti lomba kategori berbeda dengan semangat yang lebih membara. Prestasi ini meningkatkan optimisme mereka di bidang komunikasi krisis kehumasan dan memperkuat komitmen untuk terus berkembang sebagai tim.

Melalui pencapaian ini, tim ingin menyampaikan pesan kepada mahasiswa lain agar tidak ragu mengikuti lomba meski terasa ribet. Menang menjadi nilai tambah, kalah tetap dapat ilmu. Pengalaman ini membuktikan bahwa langkah pertama selalu paling berat, tapi hasilnya sepadan.