Pontianak, 27 November 2025 — Sokyuraey Chen, mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi angkatan 2022 Universitas Tanjungpura, meraih prestasi membanggakan. Pria yang akrab disapa Soky ini berhasil menyabet gelar Juara 1 Lomba Video Remake News Challenge 2025, yang diselenggarakan dalam rangka HUT ke-8 Suara Kalbar. Pengumuman sekaligus penyerahan penghargaan dilaksanakan di Hotel Four Points, Pontianak.

Keberhasilan ini menjadi pencapaian penting bagi Soky, mengingat lomba tersebut merupakan pengalaman pertamanya mengikuti kompetisi video secara resmi. Meski demikian, Soky mampu membuktikan kemampuannya dengan karya yang dinilai unggul dari segi konsep, visual, dan pesan yang disampaikan.
Dalam wawancara, Soky mengungkapkan bahwa motivasi mengikuti lomba berawal dari keinginannya untuk kembali mengasah keterampilan editing video yang sempat lama tidak dipublikasikan. Ia mengaku sudah cukup lama vakum dari perlombaan video, hingga informasi mengenai lomba ini mendorongnya untuk kembali mencoba dan menunjukkan kemampuan yang dimiliki. “Menurut saya, sudah waktunya ikut lomba lagi,” ujar Soky.
Ia mengungkapkan bahwa dirinya cukup percaya diri karena telah menguasai teknik editing video. Sejak awal, Soky bahkan menargetkan kemenangan sebagai bentuk pembuktian atas skill yang selama ini ia pendam.
Dalam proses kreatif, Soky memulai dengan mencari referensi dari sejumlah kreator yang menjadi inspirasinya, seperti Galang dan Gauzi Karis. Ia mempelajari teknik pengambilan gambar, pemilihan sudut kamera, hingga cara membangun visual yang kuat. Setelah itu, Soky menyusun storyboard, mencari naskah, serta memilih berita dari Suara Kalbar yang paling sesuai untuk diolah menjadi video pendek yang informatif dan menarik.


Setelah menemukan berita yang tepat, Soky mulai mengembangkan konsep video serta menjelaskan ide dan alur cerita kepada talent yang terlibat, yakni Juan. Proses produksi dilakukan secara bertahap hingga akhirnya masuk ke tahap penyuntingan video.
Dalam perjalanannya, Soky menghadapi tantangan utama pada faktor cuaca. Ia membutuhkan pencahayaan alami dari kondisi cuaca panas, namun selama beberapa hari proses syuting justru terkendala hujan. Hal tersebut membuat waktu pengerjaan menjadi terbatas dan cukup mendesak. Meski demikian, Soky mengaku proses editing berjalan relatif lancar dan tidak menemui kendala berarti.

Melalui video yang dibuat, Soky ingin menyampaikan perspektif kehidupan sebagai perantau yang memiliki tujuan dan mimpi masing-masing. Menurutnya, setiap perjalanan merantau membawa harapan, baik untuk kembali ke daerah asal maupun untuk berkontribusi dalam memajukan daerah sendiri, sekecil apa pun dampaknya. Secara khusus, Soky juga ingin menyoroti potensi kreatif Kota Pontianak, terutama dalam pengembangan industri kreatif ke depan. “Pesan utama dari video ini adalah menunjukkan bahwa talenta lokal punya potensi besar dan bisa berkembang, bahkan hingga ke luar daerah,” jelasnya.
Selain itu, Soky menekankan pentingnya dukungan antarteman dan kerja tim untuk terus belajar dan berkembang, termasuk dalam mencari pengalaman di luar daerah seperti Pulau Jawa.
Ke depan, Soky berharap dapat terus bertumbuh dan berkembang secara pribadi maupun profesional. Ia ingin menjadikan kemenangan ini sebagai motivasi untuk lebih sering mengikuti kompetisi, menampilkan kemampuan yang dimiliki, serta mempertahankan dan meningkatkan prestasi di bidang kreatif. Baginya, kemenangan ini merupakan pengalaman berharga sekaligus pembuktian bahwa debutnya di kompetisi video langsung berbuah manis.