Categories
Aliyah Nur'aini Hanum Dosen

Dosen Ilmu Komunikasi FISIP UNTAN Bersama Badan OJK Membahas Literasi Investasi Keuangan Bagi Kaum Muda Pada Siaran Pagi Radio Volare

Pada volare pagi edisi terbaru, Radio Volare berkolaborasi dengan badan OJK dengan mengangkat tema Literasi Investasi Keuangan bagi Kaum Muda. Dengan Aliyah Nur’aini Hanum, M.Si. selaku dosen Ilmu Komunikasi Universitas Tanjungpura dan Mangihut P. Aritonang selaku kepala subbagian edukasi dan perlindungan konsumen OJK sebagai narasumber pada siaran tersebut.

Belakangan ini kasus penipuan investasi ilegal di Indonesia yang merugikan banyak orang semakin mningkat. Selama 5 tahun terakhir, data dari kementrian komunikasi dan informatika menyebutkan setidaknya sudah memblokir hingga 3180 konten investasi bodong per 10 Maret 2022.

Menurut Mangihut, terkait investasi ilegal atau peminjaman ilegal, bahkan sebelum OJK dibentuk, satuan tugas ini sudah dibentuk untuk mengawasinya.

Mangihut juga mengatakan bahwa dalam hal ini kemampuan literasi bukan yang sangat penting . Melainkan yang terpenting. “Bukan hanya literasi investasi ya secara spesifik, namun literasi keuangan secara komprehensif. Contohnya mulai dari kegiatan menabung. Dari Badan Otoritas Jasa Keuangan, dalam kita meningkatkan tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia itu kalau bisa dari usia sedini mungkin, mulai dari kegiatan menabung. Karena dari kegiatan menabung biasanya anak didik kita sudah mulai terbiasa untuk menyisihkan, mengalokasikan uang saku pribadinya dan dibelanjakan sesuai dengan kebutuhan bukan keinginan. Karena seringkali kenapa masyarakat kita masih banyak menjadi korban investasi ilegal, karena dia ingin mendapatkan keuntungan besar dalam waktu yang singkat. Dengan pengorbanan yang se sedikit mungkin atau bahkan tidak ada effort sama sekali. Ini makanya kebiasaan literasi keuangan mulai usia sedini mungkin melalui kegiatan menabung ditambah dengan pendidikan agama supaya tadi ada namanya rasa syukur dan menghindari perilaku boros,” Ujar Mangihut, Kamis (25/08)

Selanjutnya Mangihut juga menambahkan bahawa ternyata literasi keuangan itu memiliki 4 indikator penting, yaitu masalah perilaku, keterampilan, pengetahuan dan sikap reaktif.

“Berbicara tentang kebiasaan, kebiasaan pengelolaan keuangan dari usia muda, mulai dari mengalokasikan uang dibelanjakan sesuai kebutuhan. Perilaku tentang melakukan pembukaan atau pencatatan keuangan terhadap pendapatan yang kita miliki. Yang kedua, masalah keterampilan, keterampilan di sini berbicara tentang kemampuan aritmatika perhitungan keuangan. Jadi di sini sudah masuk aspek bagaimana kita untuk menilai logis, apakah investasi itu masuk akal atau perhitungannya sederhana karena memang keterampilan kita itu sangat penting dalam menghitung biaya tadi serta menghitung nilai investasi logis dari sebuah instrumen investasi yang kita pilih. Yang ketiga ini juga sangat penting dari indikator masalah pengetahuan ini. Berbicara mengenai pemahaman masing masing individu. Tentang pentingnya tadi pengetahuan tentang produk jasa keuangan dan juga pengetahuan yang menilai aspek legalitas dan logis dari instrumen investasi atau pelayanan jasa keuangan yang kita pakai. Yang terakhir ini pak, beberapa tadi sudah saya sampaikan ada indikator yang paling penting itu masalah sikap. Sikap ini berbicara tentang bagaimana kita memprioritas kebutuhan di atas keinginan, bagaimana kita menetapkan target keuangan sesuai dengan kebutuhan yang kita keluarkan,” Tambah Mangihut.

Selanjutnya Mangihut juga menyampaikan bahwa jika memang kita sudah terlanjur terdaftar menjadi korban dari praktik investasi atau pinjaman ilegal, bisa menghubungi atau melakukan pengaduan melalui whatsapp konsumen ojk.

“Pengaduan kepada OJK nanti di situ kita akan meneruskan kepada satgas waspada investasi pusat dan juga di daerah di mana kita akan melakukan apa namanya pemeriksaan penyidikan karena memang dalam kita melakukan penindakan itu harus ada pengaduan terlebih dahulu. Namun kami dari OJK bersama satgas waspada investasi sendiri itu secara aktif melakukan observasi atau penulisan sendiri terhadap contohnya website atau aplikasi yang mencurigakan seperti itu,” Ujar Mangihut.

Dan pada akhir sesi siaran, Aliyah yang merupakan akademisi yang dekat dengan anak muda, juga menyampaikan bahwa dalam kita menggunakan media sosial. Jangan terlalu sering menggunakan media sosial untuk melihat tayangan kekayaan orang lain, kemegahan, potensinya, kehidupan orang lain. Cobalah untuk mencari hal-hal yang sifatnya positif atau informatif. Misalnya informasi tentang daftar investasi legal dan ilegal.

“Bekali dulu diri Anda dengan literasi yang cukup, sehingga dapat menerapkan 2 prinsip dalam berinvestasi yaitu legal dan logis. Pastikan dulu legalitasnya yang kedua pastikan dulu logisnya masuk atau tidak dalam perhitungan investasi atau investasi yang ditawarkan. Dan yang ketiga,bekali diri dengan pendidikan agama, agar investasi yang kita lakukan itu benar benar memberikan manfaat buat kita tidak hanya sekedar untuk menunjukkan kemewahan, namun juga bisa menjadi bekal kita untuk masa tua dan generasi kita.” Ujar Mangihut.