Skip to content

Sapu Bersih Dua Kategori, Dwi dan Wirda Buktikan Eksistensi Akademik Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untan di Tingkat Nasional

Pontianak, 2025 Prestasi gemilang kembali ditorehkan oleh sivitas akademika Universitas Tanjungpura. Dwi Kartini Apriza dan Wirda Amalia Sholihah, dua mahasiswi Ilmu Komunikasi angkatan 2022, berhasil menyabet gelar Juara 1 kategori Best Paper sekaligus Best Presenter dalam Seminar Nasional Mahasiswa Ilmu Komunikasi ke-5 yang digelar oleh Universitas Mataram. Pencapaian ganda ini menjadi bukti konkret bahwa mahasiswa Ilmu Komunikasi tidak hanya unggul dalam ranah praktik, tetapi juga memiliki kapasitas dan daya saing akademik yang kuat di tingkat nasional.

Keberhasilan tersebut berawal dari inisiatif dan dorongan Joshua, pembina Klub Riset Teras Komunika (TEMU). Melihat rekam jejak dan potensi keduanya yang telah berpengalaman menerbitkan artikel jurnal, Joshua menantang Dwi dan Wirda untuk menguji kemampuan di ajang yang lebih kompetitif. “Awalnya motivasi datang dari pembina Klub Riset, Pak Joshua. Beliau melihat lomba ini sebagai wadah ideal untuk kami belajar dan berkembang dalam menulis penelitian. Tantangan itu kami terima,” ujar Dwi dan Wirda. Bagi mereka, ajang nasional ini adalah kesempatan untuk mendobrak stereotip. “Kami ingin menunjukkan bahwa anak Ilmu Komunikasi juga bisa serius di dunia riset. Kita tidak hanya handal berbicara, tetapi juga mampu berpikir kritis dan menuangkannya dalam karya ilmiah,” tambah mereka.

Proses persiapan ternyata tidak mudah. Mereka harus berhadapan dengan tantangan berat karena jadwal lomba bertepatan dengan puncak kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dari Kemendikbudristek. Kondisi itu memaksa mereka untuk melakukan manajemen waktu dan fokus yang sangat ketat.


“Jujur, persiapannya cukup berat karena berbarengan dengan kegiatan PKM. Fokus dan energi kami benar-benar diuji,” tutur mereka. Beruntung, tema penelitian yang diangkat masih seirama dengan riset sebelumnya, sehingga mempermudah adaptasi. Dengan waktu yang terbatas, mereka menyepi selama dua hari penuh untuk menyusun paper sesuai pedoman lomba. “Kami tidak sempat melakukan latihan presentasi yang khusus. Namun, karena kami benar-benar menguasai materi dan substansi paper, penyampaian saat presentasi berjalan lancar dan sesuai dengan pemahaman kami,” jelasnya.

Tantangan terberat justru datang dari aspek mental dan manajemen energi. Di tengah kepadatan aktivitas PKM, kelelahan dan keraguan sempat menyergap. “Ada momen di mana kami merasa tidak sanggup dan ingin mundur. Tetapi, kami saling mengingatkan untuk tidak takut gagal. Kesempatan emas seperti ini tidak datang dua kali,” kenang mereka. Dengan komitmen itu, mereka memutuskan untuk menikmati setiap proses dan memberikan yang terbaik selama dua hari krusial tersebut, sebuah keputusan yang akhirnya berbuah kemenangan.

Ke depan, Dwi dan Wirda berharap penelitian mereka dapat memberikan manfaat dan inspirasi. “Bagi kami, kemenangan ini adalah bahan bakar untuk terus semangat meneliti. Bagi rekan-rekan di Klub Riset dan mahasiswa Ilkom lainnya, semoga ini menjadi bukti dan motivasi bahwa kita semua punya ruang dan kapasitas untuk berkontribusi dalam dunia akademik,” harap mereka. Mereka yakin, mahasiswa Ilmu Komunikasi pada hakikatnya adalah penyeimbang yang ideal antara kreativitas di lapangan dan kekuatan intelektual di ranah riset.

Melalui prestasi ini, Dwi Kartini Apriza dan Wirda Amalia Sholihah tidak hanya membawa pulang dua piala, tetapi juga telah mengibarkan panji-panji keunggulan akademik Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Tanjungpura di kancah nasional, serta menginspirasi generasi penerus untuk tak gentar menjajaki dunia penelitian.