Skip to content

Live Podcast Ikom UNTAN – Radio Volare: Partisipasi Anak Muda dalam Transisi Energi

Pontianak, 3 September 2025 – Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Tanjungpura (Ikom Untan) bekerja sama dengan Radio Volare menggelar Live Podcast bertema “Partisipasi Anak Muda dalam Transisi Energi.” Acara ini berlangsung di Studio Radio Volare pada pukul 08.00–09.00 WIB, dan disiarkan langsung melalui platform TikTok (Radio Volare) serta Instagram (Ikom Untan).

Podcast ini menghadirkan narasumber Dr. Netty Herawati, M.Si., Andi Supiyandi, S.I.Kom., M.I.Kom., Agung Nugraha, S.Pd., M.I.Kom., serta Jaka Prakasa sebagai perwakilan dari Radio Volare. Kehadiran mereka diharapkan dapat memberikan wawasan sekaligus mendorong kesadaran publik. Fokus utamanya adalah mengajak generasi muda untuk lebih terlibat dalam mendukung transisi energi berkelanjutan.

Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh masih minimnya partisipasi anak muda dalam gerakan transisi energi. Padahal, generasi muda memiliki potensi besar sebagai agen perubahan. Melalui podcast ini, Ikom Untan dan Radio Volare berupaya meningkatkan keterlibatan anak muda dengan menyediakan ruang diskusi, berbagi pengetahuan, serta inspirasi nyata dari para praktisi dan akademisi.

Dalam podcast tersebut, Dr. Netty Herawati, M.Si. menjelaskan bahwa salah satu bentuk transisi energi adalah beralih ke energi nuklir. Ia menuturkan, pada masa lalu energi nuklir sering dianggap berbahaya karena risiko radiasi, kebocoran, hingga ledakan. Namun, seiring perkembangan teknologi, energi nuklir kini dinilai lebih aman dan berpotensi menjadi salah satu sumber energi alternatif. Meski demikian, ia menyoroti kendala kebijakan dan birokrasi. Target transisi energi nasional tahun 2025 sebesar 24 persen, hingga kini baru terealisasi sekitar 11–12 persen.

Sementara itu, Andi Supiyandi, S.I.Kom., M.I.Kom. menekankan bahwa transisi energi tidak hanya soal teknologi, tetapi juga memerlukan perubahan perilaku, budaya, dan kebiasaan masyarakat. Menurutnya, transisi energi jangan sampai hanya berhenti pada aspek teknis, tanpa diikuti perubahan perilaku dan budaya.

Selanjutnya, Agung Nugraha, S.Pd., M.I.Kom. menambahkan bahwa pemerintah perlu melakukan edukasi yang lebih luas mengenai transisi energi. Edukasi ini penting agar masyarakat memahami urgensi transisi energi serta dapat berpartisipasi aktif dalam mewujudkannya.

Melalui kegiatan ini, diharapkan anak muda tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga turut mengambil peran nyata dalam mendorong transisi energi yang lebih berkelanjutan. Generasi muda memiliki kesempatan besar untuk menghadirkan perubahan, baik melalui perilaku sehari-hari, inovasi, maupun advokasi di lingkungan sekitar. Mari bersama-sama menjadikan transisi energi bukan sekadar wacana, tetapi gerakan bersama menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.