Categories
Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNTAN Mengikuti Kuliah Jurnalisme Kontemporer Bersama CEO Good News From Indonesia

Program studi Ilmu Komunikasi FISIP UNTAN mengadakan kuliah Jurnalisme Kontemporer bersama Wahyu Aji yang merupakan CEO Good News From Indonesia pada Selasa, 13 September 2022, secara daring.

Diadakannya kuliah ini, adalah bertujuan untuk memperluas wawasan mahasiswa khususnya dalam bidang Jurnalisme Kontemporer, dengan belajar secara langsung dengan praktisi jurnalistik.

Kuliah ini tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi. Melainkan juga Aliyah Nur’aiani Hanum, S.Sos., M.Si. , yang merupakan dosen Ilmu Komunikasi FISIP UNTAN.

Aji menyampaikan bahwa seiring berkembangnya zaman, manusia pun ikut berubah. Terutama dalam menyampaikan dan menerima informasi. Yang sebelumnya untuk memperoleh informasi dengan membaca koran, sekarang sudah dapat memperoleh informasi melalui media digital.

Satu hal yang tidak berubah menurut Aji, bahwa manusia adalah makhluk bercerita. “Dan jurnalistik berada di pusaran itu. Orang yang ada di jurnalisme adalah orang-orang yang ingin bercerita. Kita sebagai orang komunikasi juga merupakan orang-orang yang bercerita dengan orang lain. Hanya media dan caranya saja yang berbeda-beda,” ujar Aji.

Selanjutnya, Aji juga menyampaikan bahwa jurnalisme ini selalu berubah dan berkembang karena adanya penemuan. Yang salah satunya adalah penemuan teknologi yang kemudian membawa perubahan pada penyebaran informasi.

“Teknologi juga mengubah berbagai pendekatan informasi, misalnya kecepatan yang kemudian mempengaruhi kualitas atau clicbait. Serta membuat persaingan menjadi gila, dimana tidak lagi hanya sesama media tetapi juga dengan netizen, influencer, podcaster, dan lain-lain,” tambah Aji.

Pada era teknologi ini Aji juga menyampaikan bahwa esensinya tetap jurnalisme namun teknologi membuat semua bergerak sangat cepat.
“Penting untuk bisa menyesuaikan. Mengingat orang dengan mudah menyebarkan informasi dengan bercerita. Yang kemudian membuat tantangan jurnalisme semakin tinggi,” tutup Aji.