Pontianak, 13 Oktober 2025 – Tim mahasiswa Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) dari Klub Riset Teras Komunika, Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Tanjungpura (UNTAN), telah melaksanakan kegiatan penelitian mengenai pemetaan mitigasi bencana melalui komunikasi partisipatoris bersama komunitas Forum Anak Kota Pontianak.
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada 13 September 2025 di Aula Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Pontianak. Sebanyak 25 anggota Forum Anak Kota Pontianak terlibat sebagai co-peneliti, dan di dampingi oleh 23 peneliti muda dari Teras Komunika Prodi Ilmu Komunikasi FISIP UNTAN.
Penelitian ini berfokus pada penguatan kapasitas anak sebagai aktor aktif dalam komunikasi mitigasi bencana melalui pendekatan Participatory Action Research (PAR). Dalam pelaksanaannya, anak-anak berpartisipasi dalam berbagai kegiatan seperti Focus Group Discussion (FGD), pemetaan risiko bencana di lingkungan mereka, menggambar lingkungan ideal, serta wawancara reflektif mengenai solusi mitigasi yang mereka tawarkan.
“Anak-anak tidak hanya menyampaikan pengalaman, tapi juga menyusun strategi komunikasi yang mereka anggap relevan. Mereka memilih media, menyesuaikan pesan, dan mengajak teman sebaya untuk berperilaku tangguh,” ujar Dwi Kartini Apriza, Ketua Tim PKM-RSH.
Dalam kerangka teori komunikasi risiko Covello & Sandman (2001), anak-anak menunjukkan pemahaman terhadap hazard (jenis dan lokasi risiko) serta outrage (respon sosial dan emosional). Partisipasi mereka mencerminkan kapasitas sebagai aktor komunikasi yang mampu menyampaikan pesan mitigasi secara kontekstual.
Dwi juga menjelaskan, berdasarkan hasil penelitian, tim PKM-RSH menemukan bahwa pola komunikasi anak dalam konteks kebencanaan di Kota Pontianak saat ini masih bersifat satu arah, di mana anak-anak lebih sering berperan sebagai penerima informasi dan edukasi. Namun, melalui kegiatan lapangan yang melibatkan proses partisipatori seperti menggali isu kebencanaan, pemetaan lokasi rawan bencana, dan merumuskan solusi mitigasi bencana berdasarkan perspektif mereka, anak-anak menunjukkan kapasitas dan potensi untuk berkontribusi dalam upaya pengurangan risiko bencana di lingkungannya.
Dari temuan tersebut, tim peneliti akan merumuskan model komunikasi kebencanaan ramah anak yang berbasis pada partisipasi dan suara anak, yang diharapkan dapat diterapkan tidak hanya di Kota Pontianak, tetapi juga di berbagai daerah lain sebagai strategi komunikasi bencana yang lebih inklusif dan berkelanjutan.