Tepat 5 hari setelah Workshop Magang dan Pembuatan CV yang digelar pada hari Kamis, 4 Agustus 2022, Program Studi Ilmu Komunikasi kembali melakukan kegiatan Seminar Kajian Ilmu Komunikasi 2022. Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNTAN angkatan 2020 hadir sebagai peserta pada acara tersebut, dengan narasumber berprestasi yang memiliki pengalaman pada kajian Jurnalistik dan Humas, Selasa (09/08/2022).
Bertujuan agar para mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2020 tepat dalam memilih kajian, acara tersebut juga memberikan sebuah pandangan baru yaitu dampak dari kajian yang mereka pilih di kemudian hari. Hadir sebagai narasumber; Elisa Hendriko Hutabarat, Syifa Meidiana, Indah Shafarina S.I.Kom, dan Julya S.I.Kom menyuguhkan berbagai sudut pandang dan pengalaman menarik bagi para peserta. Dan acara tersebut juga turut dihadiri oleh Suci Lukitowati S.P., M.A. sebagai salah satu dosen yang mengajar mata kuliah di Program Studi Ilmu Komunikasi.
Pembahasan pertama yang diterima oleh para peserta ialah dari Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNTAN Angkatan 2019 sebagai narasumber mengenai alasan mengapa mereka memilih kajian Jurnalistik dan Humas. Elisa Hendriko bercerita bahwa sedari SMA sudah menyukai hal-hal berbau Jurnalistik dan didukung oleh lingkungan sekolah dan keluarga. Syifa menambahkan “Meskipun memilih kajian Humas, saya juga tidak berhenti belajar mengenai Jurnalistik di Lembaga Pers Mahasiswa dan di American Corner UNTAN yaitu pada acara Junior Journalist”.
Dalam memilih kajian, perlu adanya sebuah prinsip yang mendasari dipilihnya kajian tersebut. Fenomena mahasiswa yang bingung dalam memilih kajian pula yang menimbulkan pertanyaan tentang sebuah prinsip untuk memilih kajian yang pas. Syifa menegaskan untuk tidak memilih sebuah kajian karena ikut-ikutan teman dan pentingnya memikirkan efek jangka panjang , karena menulis skripsi nantinya juga harus sesuai kajian. Dan efek dari kajian pilihan akan berdampak pada karir kedepannya.
Elisa juga menambahkan bahwa sebelum memilih kajian harus mengenali diri sendiri terlebih dahulu dan mencari tahu kajian mana yang nyaman bagi diri sendiri. Layaknya pacaran, perlunya untuk mengenal, mendekati, dan mengambil sehingga bisa mengetahui kajian yang diminati.
Selanjutnya pada sesi kedua, Indah Shafarina, S.I.Kom dan Julya, S.I.Kom sebagai narasumber pada sesi ini menyampaikan mengenai pengalaman mereka semasa kuliah dalam memilih kajian dan pengaplikasian dari pengetahuan yang diperoleh dari kajian yang dipilihanya.
Menurut Indah dan Julya, dalam memilih kajian sangat penting untuk mengenali potensi diri, agar kedepannya tidak merasa terbebani dengan kajian yang telah dipilih.
Selanjutnya, Julya menambahkan bahwa Kelinieran kajian dan pekerjaan memang sangat membantu. Karena semua teori yang telah di pelajari selama kuliah dapat di praktikkan di dunia kerja.
Sehubungan dengan hal tersebut, Indah juga menyampaikan bahwa “Tidak perlu khawatir, jika nantinya karier kita tidak sepenuhnya linier dengan kajian yang kita pilih saat kuliah. Karena semua ilmu yang dipelajari di dalam Ilmu Komunikasi sangat berguna dalam segala bidang pekerjaan.” Ujar Indah.
Indah juga menambahkan bahwa pada profesinya saat ini sebagai MUA, ternyata pengetahuan yang ia peroleh selama kuliah di Program Studi Ilmu Komunikasi pun sangat berguna dan tetap dapat ia terapkan.
“Sebagai MUA kita harus tahu bagaimana cara menghadapi klient, sehingga kita harus tahu cara berkomunikasi yang baik dan tepat dengan klient. Karena setiap klient tentu berbeda-beda cara menanganinya. Sehingga disitulah bisa menerapkan ilmu Psikologi Komunikasi yang baik dan tepat dengan klient. Selain itu, sebagai MUA juga penting untuk membangun brand image di mata publik. Dan Pada kajian Humas, terdapat mata kuliah IMC yang kemudian juga saya terapkan dalam bisnis ini.” Tambah Indah.