Categories
Aktivitas Mahasiswa Publikasi Media

Sidang Skripsi Secara Online, Septi: Sempat Panik Pembimbing Tidak Bisa Dihubungi

Artikel ini sudah pernah dipublikasikan sebelumnya oleh Tribun Pontianak, dan dapat dilihat artikel aslinya pada tautan berikut: Sidang Skripsi Secara Online, Septi: Sempat Panik Pembimbing Tidak Bisa Dihubungi

Penyebaran Covid-19 yang belum mereda hingga saat ini mengharuskan berbagai sektor melakukan perubahan demi tetap menjaga stabilitas seperti perguruan tinggi yang tetap melakukan perkuliahan melalui metode daring (online) hingga proses seminar dan sidang skripsi juga dialihkan secara daring.

Seperti yang dilakukan oleh Septi Pradini Putri satu di antara mahasiswa Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) yang melaksanakan ujian skripsi secara daring pada 9 April 2020 lalu.

Pelaksanaan sidang secara daring menjadi sebuah pengalaman baru bagi Septi mengingat pelaksanaan sidang skripsi secara daring merupakan sesuatu yang tidak biasa dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Seperti saat akan melaksanakan sidang Septi sempat mendapat kesulitan mengakses aplikasi yang disediakan dalam proses sidang, serta dosen pembimbing sempat tidak bisa dihubungi sedangkan dosen penguji sudah siap untuk melaksanakan sidang.

“Saya sempat panik karena kedua dosen pembimbing sempat tidak dapat saya hubungi sedangkan dosen penguji sudah siap semua ruang sidang onlinenya” ujar Septi Pradini Putri.

Adapun keuntungan yang dirasakan dalam proses sidang skripsi secara daring karena dapat menghemat pengeluaran karena biaya mencetak skripsi bisa ditekan serta dosen terlihat lebih nyaman saat menyampaikan pendapat.

“Mungkin karena dosennya menguji dari rumah jadi moodnya lebih baik, makanya pelaksanaan sidang saya terasa lebih nyaman dan santai kayak ngobrol biasa aja melalui video call” ungkap mahasiswa prodi ilmu Komunikasi ini.

Meski demikian Septi mengaku tidak terlalu bermasalah dengan jaringan internet karena ia melakukan sidang skripsi dari dari ruang sidang kampus hanya saja para penguji dan pembimbing yang tidak datang keruangan sidang.

“Kalo sidangnya tetap di ruang sidang kampus, karena tetap harus mengurus berkas ke bagian akademik kampus. Makanya tidak terlalu bermasalah dengan sinyal, hanya saja pelaksanaan yang berbeda karena tidak ada dosen diruang sidang. Semuanya ada didalam laptop saja” paparnya.

Tetapi Septi mengakui bahwa pelaksanaan sidang skripsi dirasa kurang memuaskan karena saat pembacaan hasil ujian sidang Skripsi dilakukan secara tidak langsung sehingga dianggap kurang greget.

“Yang bikin kurang greget itu pas pembacaan hasilnya, kalau berhadapan dengan dosen secara langsung itu lebih bersemangat. Tapi kalau dibacakan secara daring tidak terlalu berdebar apalagi tidak bisa ditonton teman-teman jadi tidak ada yang jadi tim horenya,” jelas Septi Pradini Putri. 

Efektif dan Lancar

Pelaksanaan sidang skripsi secara daring yang dilakukan oleh mahasiswa tingkat akhir Fakultas ISIP dianggap cukup efektif oleh Herlan selaku Pembantu Dekan I FISIP Untan.

Herlan mengungkapkan bahwa pelaksanaan sidang skripsi dengan metode daring sangat efektif dan lancar mengingat persiapan pelaksanaan sidang sudah disiapkan dengan baik.

“Untuk pelaksanaan sidang yang berlangsung dengan metode daring saat ini saya anggap cukup lancar karena semua persiapan pelaksanaan sudah disiapkan secara baik oleh pihak kampus maupun kesiapan mahasiswa sendiri” ungkap Herlan.

Lebih lanjut Herlan juga mengatakan bahwa tingkat efektivitas pelaksanaan sidang secara daring yang ada di FISIP sangat baik karena para dosen sudah memahami metode dan penggunaan fasilitas yang disediakan.

“Dosen sudah memahami penggunaan fasilitas IT yang ditunjuk sehingga tidak sukit bagi dosen ketika proses pelaksanaan sidang skripsi secara daring dilaksanakan” jelas Herlan.